Memahami Puisi

I. Kemampuan Bersastra : Memahami Puisi

Puisi dapat dikatakan sebuah karya sastra yang paling menarik, tetapi juga yang paling rumit. Puisi dikatakan menarik karena puisi menggugah kita lebih dalam; puisi mengguncang imajinasi; puisi mendorong pikiran kita, menggerakan hati kita, dan pada akhirnya menimbulkan kesenangan serta hiburan kepada kita.
Lalu, unsur-unsur apa yang menyebabkan kita tertawan oleh puisi? Bermacam-macam unsur menjadi penyebabnya. Karena itu, dalam memahami puisi perhatikanlah bahasa (sebagai fokus dan unsur utama puisi) yang digunakan penulis. Prof. A. Teeuw mengatakan, membaca puisi berarti bergulat terus-menerus untuk merebut makna sajak yang disajikan oleh penyairnya (Teeuw, 1980:5).

1. Tema
Tema adalah pokok permasalahan yang mendasari penggubahan puisi. Permasalah itu dapat berupa masalah keagamaan, perjuangan, kepahlawanan, kemunafikan, kekecewaan, percintaan dan lain sebagainya.
Contoh:
Karena kasih-Mu
Engkau tentukan waktu
sehari lima kali kita bertemu
Tema puisi tersebut adalah ketuhanan, diungkapkan kasih-Mu, lima kali kita bertemu, berarti solat umat Islam sebagai bentuk ketakwaan kepada Allah.

2. Suasana dalam Puisi
Yang dimaksud dengan suasana dalam puisi adalah suasana yang menyertai kejadian, peristiwa, atau hal-hal yang diungkapkan dalam puisi, seperti suasana gembira, bahagia, sedih, haru, gelisah, berontak, tenang, pasrah, bingung, sepi, dan muram. 
Contoh:
Akan bicarakah ia di malam sepi
Kala salju jatuh dan burung putih-putih?
Sekali-sekali ingin menyerah hati
dalam lindungan sembahyang bersih (Sitor situmorang)
Suasana yang tergambar dalam kutipan puisi tersebut adalah suasana khusuk: di malam sepi, kala salju jatuh dalam lindungan sembahyang bersih.

3. Kata Makna Lambang
Kata makna lambang adalah kata-kata tertentu untuk melambangkan sesuatu yang mirip sifatnya. Misalnya bunga, melambangkan kecantikan gadis; api, lambang kemarahan/keseraman; gerimis, lambang suasana kedukaan/kesedihan; baja, lambang ketangguhan/kekuatan; Dalam bentuk lain, sungai yang mengalir, lambang perjalanan hidup manusia; tidur, lambang kematian; laut melambangkan sesuatu yang tidak terbatas, disisi lain juga melambangkan perjuangan atau ketenangan.
Namun, setiap lambang atau simbol dapat ditafsirkan berbeda-beda oleh pembaca dan penikmat puisi.
Contoh:
Kaulah kandil gemerlap
pelita jendela di malam gelap
melambai pulang perlahan
sabar, setia selalu

Kata kandil dan pelita melambangkan petunjuk ke arah/ jalan yang benar bagi orang yang dalam kesesatan.

Nanar aku, gila sasar
sayang berulang pada-Mu jua
engkau pelik menarik ingin
serupa dara dibalik tirai

Bagian yang berbunyi dara dibalik tirai melambangkan suatu keinginan untuk mengenal lebih dekat lagi Tuhan yang selama ini belum dipahami benar.

4. Majas atau Gaya Bahasa
Majas adalah bahasa berkias yang dapat menghidupkan atau meningkatkan efek dan konotasi tertentu dalam puisi. (Tentang majas, lihat kemampuan berbahasa di atas!) Apakah majas untuk ungkapan-ungkapan berikut?
nyiur melambai
mendidih darahku
razia kupu-kupu malam
ia berjuang seperti harimau kelaparan



Dibawah ini adalah salah satu contoh puisi lain yang dikarang oleh guru Bahasa Indonesia saya saat SMA...





JANGAN PERNAH MELUPAKAN

Karya : Wanti Hartini S.Pd



Jangan pernah menyesal

Karena pernah mengenalku

Aku telah menciptakan hari yang ajaib bagimu

Kenang aku dalam langkah yang ceria

Jangan pernah melupakan

Bahwa kita pernah bersenda tawa

Mengukur kisah menakjubkan

Setelah lelah melepas kerja

Bagiku kamu adalah keindahan

Bagimu aku adalah kehebatan

Kita selalu hanyut dalam pujian

Terhanyut mimpi yang kelak harus terjadi

Kamu pergi dengan langkah haru

Dan akan bertemu lagi, entah kapan

Bungkus pengalaman yang kita kenal

Menceritakannya kembali...

Waktu kita bertemu lagi

Kawan yang tidak pernah menjadi kawan

Kekasih yang tidak pernah menjadi kekasih

Sampai jumpa dengan cerita yang lebih indah

Dikemudian hari ...

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Memahami Puisi"

Post a Comment